Jakarta, 7 Agustus 2024 – Akademizi bekerja sama dengan Forum Zakat (FOZ), Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), dan Pascasarjana Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) menyelenggarakan Forum Literasi Filantropi Vol. 20 dengan tema “Memperkuat Maslahat Kompetensi Amil Zakat, Masa Depan Cerah Bersama S2 Filantropi Syariah”. Acara ini digelar melalui platform Zoom dan menghadirkan para pembicara terkemuka di bidang filantropi syariah, bertujuan untuk memperkuat kompetensi amil zakat dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Islam.
Acara ini diisi oleh beberapa pembicara utama, termasuk keynote speaker Ustaz Dr. Agus Setiawan, MA, yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah IZI. Dalam pidatonya, Ustaz Agus menekankan pentingnya pendidikan filantropi syariah untuk memperdalam pemahaman mengenai ekonomi Islam. Ia juga menyoroti peran pendidikan dalam membentuk kompetensi profesional bagi para amil zakat agar mereka dapat berkontribusi lebih optimal dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
Turut memberikan pengantar adalah Wildhan Dewayana, S.T., M.Si., Direktur Utama Laznas IZI sekaligus Ketua Umum FOZ, dan Sigit Pramono, Ph.D., CA, CPA., Ketua STEI SEBI. Keduanya menyampaikan pandangan tentang tantangan dan peluang bagi institusi zakat di Indonesia. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga zakat dan pendidikan yang berfokus pada pengembangan kompetensi syariah untuk meningkatkan pelayanan zakat kepada masyarakat.
Pembicara lain yang turut hadir adalah Nana Sudiana, S.I.P., M.M., Direktur Utama Akademizi, yang membahas aspek praktis dari pengelolaan zakat di Indonesia. Nana menjelaskan bagaimana Akademizi berupaya memberikan pelatihan dan pendidikan yang komprehensif bagi para amil zakat agar mereka mampu mengelola zakat dengan lebih efektif dan berdaya guna bagi masyarakat.
Assoc. Prof. Dr. Azis Budi Setiawan, SEI, MM., Direktur Pascasarjana STEI SEBI, turut menyampaikan pentingnya program pendidikan S2 magister ekonomi konsentrasi Filantropi Syariah sebagai upaya strategis untuk mencetak kader-kader amil yang profesional. Program ini dirancang untuk membekali para mahasiswa dengan pengetahuan mendalam mengenai prinsip-prinsip syariah dalam filantropi, serta keterampilan manajerial yang dibutuhkan di sektor zakat.
Agung Wicaksono, Direktur Laznas LMI sekaligus Ketua Syarikat Amil Indonesia, menutup sesi pembicara dengan membahas peran Syarikat Amil Indonesia dalam memperkuat koordinasi antar lembaga amil. Menurutnya, sinergi antar lembaga penting untuk membentuk ekosistem filantropi yang kuat dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat.
Forum ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru serta memperkuat kompetensi para amil zakat di Indonesia. Melalui acara ini, diharapkan pendidikan S2 konsentrasi Filantropi Syariah dapat menjadi pilihan strategis bagi mereka yang ingin mengabdikan diri di bidang filantropi syariah, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan umat.